Daftar Pesanan
Terkenal pada periode George III, lemari pajangan breakfront memiliki bagian tengah yang menjorok ke depan. Terbuat dari kayu mahoni ukurannya slim tetapi tinggi, memberi beragam tipe penyimpanan yang lengkap untuk berbagai peralatan makan Anda.
IDR 2,712,000
Panjang: 140Lebar: 50Tinggi: 250cm
Kayu: Mahoni
Permukaan kayu: Fine sanding
Warna: Salak brown woodstain
Clear coat: Satin Nitrocellulose
Mahoni dikenal karena warnanya yang kaya, coklat kemerahan, butiran halus, dan daya tahan, menjadikannya pilihan populer untuk furnitur dan lemari berkualitas tinggi. Kayu mahoni kami berasal dari hutan produksi Mahoni milik negara di Indonesia. Ia memiliki pola butiran halus dan rata yang berkontribusi terhadap penampilannya yang elegan. Ini tahan terhadap keausan. Kecil kemungkinannya untuk melengkung, retak, atau berubah bentuk saat terkena perubahan kelembapan dan suhu.
Kami menerapkan beberapa perawatan pengamplasan pada permukaan kayu furnitur. Mulai dari 180-200 grit untuk menghilangkan kekasaran atau ketidaksempurnaan permukaan kayu yang terlihat, dan secara bertahap aplikasikan grit yang lebih halus hingga kayu memiliki permukaan halus yang indah.
Kami mengaplikasikan sealer pengamplasan pada furnitur kami sebelum mengecat atau menodai permukaan kayu. Tujuannya adalah untuk mengisi dan menutup pori-pori kayu, menciptakan permukaan yang lebih halus dan rata, memungkinkan hasil akhir yang lebih halus, dan mencegah penyerapan kelembapan.
Lemari pajangan ini terdiri atas 2 bagian, rak 3 pintu kaca berdiri diatas buffet 6 laci 2 pintu kayu. Pintu tengah rak dan 4 laci tengah buffet lebih menonjol dari bagian disampingnya sehingga lemari ini disebut lemari pajangan breakfront.
Rak bagian atas dihiasi dengan profil lebar, 4 sudut depan dihiasi dengan tiang bubut bersalur seperempat lingkaran. 3 rak kayu pada bagian dalam ditutup dengan pintu kaca yang dibingkai dengan frame polos.
Buffet terdiri atas penyimpanan 4 laci ditengah dan penyimpanan 1 pintu dan 1 laci disebelah kanan dan kiri.
Replika lemari pajangan desain Thomas Chippendale abad ke-18 terbuat dari kayu mahoni Indonesia. Membangkitkan nuansa jaman dulu di ruangan sekaligus memberikan solusi penyimpanan dengan pintu kaca pada bagian atas dan 5 laci di bagian bawah.
Replika lemari pajangan antik periode Victorian dengan sentuhan finial arsitektur pada bagian atas. Terdiri atas 2 bagian, rak 4 pintu kaca diatas buffet 8 laci 2 pintu kayu. Bagian tengah rak 2 pintu kaca dan bagian tengah buffet 2 pintu kayu lebih menonjol
Lemari pajangan klasik Inggris desain Thomes Chippendale di buat dari kayu mahoni Indonesia. Bagian atas lemari melengkung seperti busur, 3 pintu kaca pada sisi depan, panel kaca pada lambung, panel kayu di sisi belakang.
Lemari pajangan sleigh Louis terdiri atas rak 2 pintu kaca diatas buffet 2 laci dan 2 pintu. Dihias dengan profil lebar pada bagian atas, panel timbul pada lambung rak atas dan buffet bawah.
Lemari pajangan mahoni Cina dengan ukiran pada bagian depan. Terbuat dari kayu mahoni, bentuk setengah bundar dengan 1 pintu kaca, 1 rak kaca, dan 1 rak kayu. Cermin pada bagian belakang rak. Difinishing dengan warna kayu tradisional, pelindung warna nitrocellulose lacquer.
Lemari pajangan 2 pintu kaca dan 2 laci pada bagian bawah. Terbuat dari kayu mahoni, ukiran mahkota sebagai hiasan atas, pintu kaca dengan bingkai ukiran, 2 laci dengan tarikan kuningan.